Minggu, 03 Juli 2011

ejak bekerja di Security Agency, pengalaman dan wawasanku bertambah. Apalagi setelah statusku ber-ubah menjadi bodyguard bukan Satpam lagi. Karena aku agak lancar berbahasa Inggris, maka aku juga sering mendapat tugas mengawal orang asing.Tidak jarang aku harus mengawal klien keluar kota. Yang paling sering adalah mengawal ke Bali dan obyek wisata lain seperti Borobudur, Prambanan, Toraja, Danau Toba, Pulau Komodo atau banyak wisatawan Belanda yang suka berkunjung ke Bukit Tinggi.Tapi ada juga yang minta dikawal ke kota-kota lain seperti Palu atau Banjarmasin, karena ada urusan bisnis.

Tentu saja orang asing yang minta dikawal bukan orang biasa,tapi pengusaha kaya. Meskipun jarang, terkadang ada juga kedutaan asing yang memanfaat-kan jasa perusahaan kami.Entah dengan alasan apa. Sebab, seharusnya mereka minta pengawalan aparat keamanan.Walaupun memang sebagian staf perusahaan kami adalah purnawirawan dan ada juga yang mantan anggota polisi atau militer.

Baru-baru ini aku mendapatkan pengalaman indah waktu mengawal seorang laki-laki pengusaha Eropa [Denmark] ke Bali. Si pengusaha ini minta dikawal oleh dua orang bodyguard. Kebetulan yang ditugas-kan perusahaan, aku dan Alex. Kalau sedang keluar hotel maka kami berdua harus berada dekat-dekat si subyek atau obyek pengawalan. Tapi, kalau si subyek sedang berada di kamar hotel, maka aku dan Alex bisa bergantian berjaga. Artinya, kami bisa bergantian istirahat. Demikian juga malam hari pada jam-jam tidur.

Kebetulan si pengusaha ini lebih sering berada di kamar. Kurang jelas apa yang dikerjakannya dalam kamar hotel [suite room] itu sendirian. Karena kami selalu berjaga di luar. Mungkin dia bekerja, menelepon, atau… dia ngeloco! Si pengusaha ini suka sekali dengan Alex. Tapi dia belum pernah minta tidur bareng Alex. Kasihan juga Alex, dia bukan homosex.Memang betul,Alex [Alexis], sahabat-ku orangnya ganteng dan simpatik.Kalau mau jujur, sebetulnya aku juga pernah naksir pada Alex, tapi dia straight. Karena aku sahabatnya, aku masih di-tolerir kalau meraba-raba tubuhnya atau memeluk-meluk lengannya yang kekar atau mengelus punggung-nya yang keras dan ketat,nikmat! Meski demikian, kalau aku kelamaan menjarah-rayah tubuhnya dia akan bilang: “Udah ya John, cukup!”. Maka aku ter-paksa cepat-cepat berhenti,takut Alex marah! Alex suka memanggil aku “John”.Dia bilang: “Supaya lu jadi lelaki beneran!”, tentu saja aku protes. Aku bilang :”Homosex itu lebih jantan dari heterosex. Sebab, homosex hanya suka pada sesama laki-laki” Aku jaga gantian dengan Alex tiap 6 jam. Demikian juga kalau malam hari. Tapi kalau kebetulan ada acara keluar, maka kami tidak bisa istirahat.

Jam istirahat aku gunakan untuk duduk-duduk atau tiduran di pantai. Kadang-kadang aku masuk air, berenang di kolam renang atau mandi-mandi dilaut. Pantai yang aku maksud adalah Pantai Kuta di Bali yang terkenal itu!

Di Pantai Bali aku senang cuci mata memandangi cowok-cowok lokal maupun asing yang hanya mengena-kan kancut saja dengan tubuh atletis. Cowok bule ternyata ada juga yang ganteng dan banyak yang berotot, sehingga membikin kontolku jadi ngaceng! Cowok lokal juga banyak yang menggemaskan. Kabar-nya kontol mereka besar dan ampuh, sayangnya pada tidak sunat semua. Jadi nggak bisa buat nyepong [blow-job alias nyedot!]. Sayang,’kan?! [It's a pity!]. Pernah juga aku booking seorang cowok lokal. Dia minta dibayar dolar, tapi waktu aku tawarkan Rp 500.000,- dia langsung mau.Tentu saja aku hanya main luar. Tubuhnya yang cokelat dan ketat itu aku gerayangi sepuas-puasku dalam kamar hotel. Bibirnya yang jantan dan ranum itu aku lumat dan sedot sepuas-puasku.Agh! Nggak rugi deh bayar setengah juta.Entah suggesti entah apa,aku merasa air ludahnya manis waktu aku sedot. Puting-susunya, “habis” aku sedot, pelintir, pijit-pijit sampai dia meringis kesakitan.Dia mengaku bernama “Wayan”. [Gila! Kok sama dengan Wayan-ku yang di rumah, Cokorde Wayan Indrawan?].Setelah puas main luar barulah kancutnya aku pelorotkan dan kontol Balinya yang terkenal di seluruh dunia karena besarnya itu aku nikmati.Hebatnya lagi dia..sunat!

Waktu aku tanya,kenapa dia sunat,dia cerita bahwa waktu lecil dia pernah mengalami gangguan sukar kencing, sehingga harus disunat. Wah! Hebat dan nikmat. Hampir saja aku nyepong melihat kontol seindah kontol Wayan itu. Aku jadi tahu kenapa cewek Jepang pada ketagihan ngentot dengan gigolo Bali.Tentu saja karena kontolnya. Ya,kontol cowok Bali yang terkenal itu! Aku putuskan untuk tidak memasukkan kontol Wayan ke mulutku, melainkan aku main-mainkan sepuas-puasku. Wayan berbaring ter-lentang setengah duduk. Kedua tangannya diletak-kan belakang kepala. Sehingga aku bias menikmati pemamndanmgan kedua belah ketiaknya yang mulai ditumbuhi rambut ringan. Agh! Remaja Bali yang nikmat dengan kontol sudah sunat.Wayan menggeliat karena kontolnya aku loco, aku elus.Dia menggeliat -geliat kenikmatan. Ketika, kepala kontol Wayan mulai mengkilat. Rangsangan aku hentikan. Agar Wayan frustrasi, hampir muncat tapi tidak jadi muncrat. Begitu seterusnya. Setelah aku puas menikmati tubuh Wayan, dia aku telentangkan dan kemudian aku tindihi dia dengan tubuh bodyguard ku yang kekar dan berotot!

Aku gesekkan dadaku yang menonjol kedepan ke dada-nya. Kedua puting susuku aku gesekkan ke puting susunya. Kontolku aku gesekkan ke arah kontol dan jembutnya. Agh! Betul-betul nikmat.Sorga!,sorga!, sorga!, turun ke Pantai Kuta. Tubuh kami mulai licin, berkeringat dan teras makin nikmat.

Setelah puas main foreplay barulah kontol Wayan yang sudah merah berkilat dan sudah sunat itu aku tekan dan gesek dengan kontolku : Gesek.. agh! Nikmat! Gesek..agh! Nikmat! Gesek..agh! Nikmat! Akhirnya, pejuh kami tidak bisa ditahan dan kami muncratkan pejuh kami bersama CRROOOOOOOOOOOOOOT! CRROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CRROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Kami bergelimpangan diranjang hotel kelelahan dan kenikmatan setelah main sex gila-gilaan itu! Ber-telanjang bulat!

Esok harinya aku ke pantai lagi. Aku mau mencari Wayan. Tapi aku lihat ada cowok lain yang menarik. Ya, cowok yang lain.Dia membawa surfboard. Kulit-nya terang, tubuhnya ramping dan atletis. Celana-nya melorot agak rendah. Sehingga lekukan pangkal pahanya kiri-kanan kelihatan. Rendah, seandainya celana itu turun dua centimeter lagi mungkin jembutnya akan segera kelihatan! Aku langsung jatuh cinta pada Si Peselancar Angin ini! Belakangan aku tahu namanya Dion.

+++

Aku terpanggil untuk mengenal Dion.Keremajaan dan keindahan tubuhnya tak bisa menghilang dari otak homosexku yang biadab!Kami dikontrak sebagai body-guard hanya untuk dua minggu. Setelah itu klien kami akan pulang ke Denmark. It’s now or never! Jadi, kalau aku tidak segera bertindak, aku tidak akan bisa kenal Dion dan mencicipi tubuh atletis-nya yang ketat, berkat surfing [?].

Esok harinya sebetulnya, giliran Alex istirahat siang. Tapi aku memohon Alex untuk tukar. Untung saja Si Denmark itu memang lagi lengket pada Si Alexis yang ganteng itu. Jadi kalau Alex tidak kelihatan, pasti akan dicari juga.Alex tahu betul tentang itu.Dia sudah sering berjumpa klien homosex yang lagi kasmaran pada tubuhnya. Kalau tidak dipenuhi keinginannya, bisa runyam.Tapi itu-lah risiko pekerjaan sebagai bodyguard.Harus siap diserang dari luar dan dalam. !

Ada baiknya Alex sering aku jamah-jamah tubuhnya. Jadi waktu klien menjamah-jamah tubuhnya, Alex tidak terlalu kaget dan bereaksi negatif. Kalau tidak, nama Alex dan perusahaan kami bisa cemar! Karena,ada bodyguard yang melawan kliennya sendiri! “Sexual advancement” si klien itu juga baru sebatas menjamah-jamah badan Alex yang ketat dan melumat bibir Alex saja [memang ludah Alex juga ledzat dan lender sekali seperti sup sarang burung walet]. Si klien belum sampai minta blow-job atau minta nyepong [nyedot] kontol Alex atau ngembat bool Alex. Dia baru sebatas menjamah-rayah tubuh Alex yang ketat dan nikmat itu.Kadang-kadang sampai Alex berkeringat. Karena terlalu intensnya si klien ngobok-ngobok tubuh Alex. Si klien paling suka puting susu Alex. Memang betul, puting susu Alex sangat menggoda, ketat dan juga melenting.Seakan, sayang sekali kalau tidak boleh dielus-elus, diremas-remas atau dijilat. !

Harus aku akui memang Alex adalah cowok yang amat memikat bagi seorang homosex. Ganteng, atletis, kekar, berotot dan kelaki-lakian. Tekstur kulit-nya juga amat kelaki-lakian. Bagai kulit jeruk Garut yang sekarang sudah musnah itu!Aku beruntung jadi sahabat Alex, sedikit-sedikit bisa mencicipi keindahan tubuhnya.Waktu masih kerja di perusahaan Production House,aku pernah jaga malam sama Alex.

Karena nggak tahan lagi,waktu Alex tidur aku isap-isap kontolnya sampai pejuhnya muncrat. Untung saja waktu dia terbangun [karena pejuhnya muncrat dia hanya mengomel:"Gila juga lu!".Karena aku ber-salah, aku minta maaf dan minta dihukum. Tapi dia diam saja!Tapi Alex tidak berubah sikap kepadaku. Aku anggap dia sudah memaafkan kekurang-ajaranku!

Aku yakin, isteri Alex pasti bahagia sekali punya suami hebat, pengertian dan punya vitalitas serta libido yang luar biasa. Menurut cerita Alex, dia sanggup ngentot beberapa kali sehari. Waktu Alex masih penganten baru, isterinya teramat keenakan bolak-balik dientot Alex. Aku sampai ngiler mem-bayangkan Alex sedang ngentoti orang. Tubuh kekar-nya yang bertelanjang bulat itu maju mundur maju-mundur dengan cepat, untuk memompakan kontolnya yang besar,disunat ketat dan sudah ngaceng berat, ke dalam liang nonok bininya. Sementara tangannya sibuk memberi rangsangan sexual ke bagian-bagian lain dari tubuh isterinya.Akhirnya,Alex tak tahan lagi, dia segera mencapai orgasme! Pejuhnya sudah mendesak ingin keluar di ujung lobang kencingnya dan..AAAAAAGH! Pejuh Alex muncrat: CRROOOOOOOOOT! CRROOOOOOOOOOT! CRROOOOOOOT! Pasti nikmat sekali waktu mendengar dan melihat. Apalagi merasakannya sendiri. !

Pagi berikutnya, aku menunggu di Half Way suatu point favorit para surfer di Pantai Kuta.Meskipun Dion sibuk, masuk-keluar laut. Tapi akhirnya dia harus istirahat juga di tepi pantai. Aku sudah siap dengan topi,ball-point dan camera digitalku. Aku segera minta dia membubuhi tanda-tangannya di baju kaos dan topiku. Aku juga minta berfoto ber-sama dengan Dionku, berdua, dan kemudian dengan teman-temannya surfer yang lain. Agh! Dion memang hebat. Muda, ganteng dan tubuhnya ketat. Dia juga surfer, peselancar angin yang handal dan hebat.

Aku senang melihat Dion sedang surfing. Karena tanpa sadar, ternyata celana Dion memang selalu melorot kebawah.Dengan demikian,kita bisa melihat perutnya yang rata dan atletis,juga pangkal kedua pahanya.Sehingga,Dion seperti sudah siap akan ber-telanjang bulat. Amat sexy! Walaupun aku kasmaran dengan Dion, tetapi aku memutuskan untuk tidak menganggu dia. Sayang sekali kalau cowok remaja seindah Dion dirusak oleh kebejatanku homosexku!

Biarlah dia bertumbuh menjadi remaja sehat dan lelaki sejati.Cukup aku saja dan sekumpulan laki-laki homosex biadab lainnya di dunia yang merasa-kan kutukan jadi lelaki homosex. Untung saja aku jumpa Wayan. Dia sedang mencari mangsa. Langsung saja aku tawar lagi. Tapi dia bilang : "Berapa saja Mas. Sekedar buat makan!". Aku terenyuh sekali. Mengapa pemuda kita terpaksa melacur untuk sekedar makan? Seleraku untuk main sex hilang Tanpa sadar aku meneteskan air mata.

Rupanya diam-diam Wayan memperhatikan aku:"Kenapa Mas?" dia tanya."Ah.Nggak apa-apa!" kataku,sambil mengelus punggungnya. Aku ajak Wayan ke kamarku dan aku pesan makanan. Wayan boleh memilih apa saja dari menu room service yang mahal itu. Aku layani Wayan,seperti biasanya aku melayani para Masterku [aku biasa jadi slave dalam hubungan s/M]

Wayan makan dengan lahap. Rupanya dia benar-benar lapar.Supaya Wayan tidak risih,aku pura-pura ikut makan. Selesai makan, Wayan seperti siap-siap mau pasang badan.Diam-diam aku perhatikan wajah Wayan yang ganteng, remaja dan kelaki-lakian. Tubuhnya bagus atletis.”Agh!Wayan, kamu jangan jadi kucing atau gigolo”, kataku dalam hati. Tiba-tiba aku di-kejutkan oleh suara Wayan : “Sekarang saya harus apa, Mas?”.

“Kamu disini temenin saya”,kataku.Aku tarik Wayan agar duduk di sampingku di sofa. TV aku nyalakan. Kami duduk bersebelahan dan dia aku peluk seperti anakku atau adikku.”Maafkan aku ya!”, aku minta maaf atas perbuatanku kemarin”memakainya” sebagai obyek seksual. Dia tidak bertanya apa-apa, seakan dia bisa membaca pikiranku. Kami berdua berdiam diri saja. Pikiranku menerawang akan perbuatan gilaku selama ini, masa depanku. Juga masa depan Wayan. Betapa aku berniat ingin mencicipi Dion. Betapa aku di rumah sering “memakai” Yatin atau Muslih atau Zulfan, untuk pemuas nafsu homosexual-ku. Aku memang iblis! Tanpa sadar aku menangis!

Mukaku aku benamkan didada Wayan.Wayan diam saja. Dia membiarkan aku menyelesaikan tangisku!Mungkin dalam hatinya dia berpikir. Bodyguard apaan ini menangis tanpa sebab. Tapi aku tak perduli! Biar-lah Wayan berpikir semaunya tentang aku! Setelah aku puas menangis aku berikan uang US$ 100,-kepada Wayan. Seperti tawaran yang diminta hari sebelum-nya. Tapi Wayan menolak. Aku selipkan di sakunya. Aku bilang : “Gunakanlah untuk yang sesuatu yang bermanfaat dan perbuatan baik”. Dia mengucapkan terima kasih dan bertanya,apakah dia boleh pergi. Aku cium dahinya dan aku biarkan dia berlalu.

Waktu Wayan pergi,HP-ku bergetar. Alex mengatakan bahwa klien kami akan ke luar hotel. Aku bersiap, mengambil jacket dan pistolku dan berjalan ke kamar klien.

Sejak hari itu,sampai akhir masa tugasku di Bali, aku lebih banyak di kamar saja kalau sedang tidak jaga.Bahkan kadang-kadang aku temani Alex, walau-pun bukan giliranku jaga. Apakah aku sudah sadar? Atau aku depresi saja, karena tidak berhasil men-cicipi Dion-ku yang ganteng? Terserah! Apa saja lah! Mana ada iblis yang kapok dan sadar?

+++

Seperti kubilang, mana ada iblis yang kapok?Iblis cenderung meneruskan perilaku setannya. Baru saja aku mau sadar,ternyata seperti orang mengantuk di-sorong bantal. Klien kami si Denmark itu memperpanjang waktu tinggalnya di Bali.Kemungkinan dia tidak mau pisah cepat-cepat dengan Alex. Ter-kadang dia minta dikawal Alex waktu jogging, main tenis, atau berenang. Sesuatu yang khas homosex. Maunya berdua-dua dengan orang yang lagi diincar atau digandrungi. Untungnya Alex orangnya sabar dan pengertian, dia turuti dengan sabar “kegilaan” klien yang homosex dan biadab itu. !

Demi keamanannya, Alex menganjurkan agar si klien melakukan kegiatan di komplex hotel saja. Sebab, kalau lagi asyik berduaan dengan Alex, aku tidak boleh ikut. Kami terpaksa konsultasi ke Kantor Pusat di Jakarta. Karena yang diminta klien sudah menyalahi prosedur, yaitu seharusnya dia dikawal dua orang kalau keluar kamar. Tapi Kantor Pusat menyuruh kami mengikuti kehendak klien.Dengan per-timbangan Bali cukup aman untuk klien. Tentu saja yang untung aku,sering bebas dari tugas. Ternyata sering bebas tugas ini membikin aku kangen pada Dion dan ingin mencicipi kontol Wayan lagi dan melumat bibir ranumnya,serta menghisap air ludah-nya yang manis dan kelelakian. !

Suatu hari, Alex tidak kelihatan dari pagi.Waktu aku hubungi dengan HP dia bilang bahwa si klien nggak mau lepas dari dia, maunya lengket terus. mereka berdua lagi “kelonan” [tiduran] di tempat tidur. Alex disuruh telanjang dada dan si klien bertelanjang bulat [Gila! !]. Kelakuan si klien ini sangat bertentangan dengan profesionalisme seorang pengusaha.Tapi belakangan kami dengar bahwa si klien ini anak diplomat dan lama tinggal di negara-negara Asia. Pantas ke-lakuannya macam begitu!

Ya sudah! Hari itu aku bebas tugas. Alex akan menghubungi aku dengan HP kalau aku diperlukan. Tapi, sampai sore Alex nggak dilepas-lepas oleh klien itu. Karena itu sepanjang hari aku jadi suntuk dan keliaran di Pantai Kuta. Aku kangen pada Dion surfer remaja yang atletis itu.

Di Half Way aku cari Dion nggak ada. Aku cari Wayan di tempat mangkalnya. Agh! Wayan lagi duduk termangu. Melihat Wayan, darah homosex-ku kumat lagi. Kalau sebelumnya aku menangis-nangis kayak perempuan, kali ini aku jadi “laki-laki beneran”.

Wayan aku ajak jalan,mengenai tarif, dia serahkan padaku.Malahan dia bilang “Nggak usah dibayar,Mas” Aku pikir, Wayan ini aneh juga. Apakah dia cari duit atau “cari kontol”. Tapi masalah itu tidak aku perpanjang. Kami jalan berduaan sepanjang Pantai Kuta lalu ke Canggu. Siapa tahu Dion ada disana. Aku lagi kangen sama Dion nih! Si surfer ganteng pujaanku.Mudah-mudahan dia belum berangkat ke Australia.

Tapi untung ada Wayan yang manis, ganteng, bersih dan menawan.Wayan mengenakan singlet putih dengan jeans biru.Serasi dengan lengannya yang kekar dan kulitnya yang cokelat. Aku jadi ngaceng dan ingin mencipok Wayan! Tapi aku tahan!

Kami mencari mobil rental dan Wayan yang menyetir. Aku duduk di samping Wayan. Aku ingin sekali men-cipok atau menjamah tubuh atletisnya. Tapi aku tahan-tahan. Dasar aku homosex !

Sesampainya di Canggu, benar saja, aku lihat ada tiga cowok lagi surfing. Aku bergegas turun dari mobil,persis seperti melihat tulang! !

Memang benar ada Dion Pardamaian di situ. Dengan sabar aku tunggui mereka latihan surfing lalu aku ajak makan siang di salah satu restoran di Kuta. Kami ngobrol berlima sampai aku puas,bisa melepas kangen pada Dion cowok pujaanku.Yach!Itulah nasib homosex. Mata keranjang! Selalu jatuh cinta pada banyak cowok dan kalau bisa mencicipi kontol dan lobang pantat mereka satu per satu! Aku puaskan nafsuku homoku dengan ngobrol dan memandangi Dion-ku sepuas-puas nafsu homo- ku.Diam-diam kontol-ku ngaceng nikmat, sampai memancarkan mazie [pre-cum].Seeeer! Seeeer! Terasa seperti ada pancaran-pancaran kecil dimuara lobang kencingku. Nikmatt! [Dasar !].

Selesai makan siang. Para surfer kami antar ke rumah masing-masing.Aku dan Wayan pergi ke hotel. Waktu Alex aku hubungi dengan HP, dia dan klien sedang di kolam renang.Tentu saja si klien senang sekali memandangi tubuh Alex yang berotot ketat dan basah.Nikmat!Aku sendiri sering ngaceng kalau melihat Alex bertelanjang dada,apalagi kalau Alex bertelanjang bulat! Gila!

Dikamar hotel,Wayan aku ajak kelonan seperti Alex dengan klien. Singlet dan celana jeans Wayan aku minta dilepas.Dia hanya mengenakan kancut. Wayan tampak indah sekali seperti Dewa Apollo. Aku jadi ngaceng! Kami pelukan. Ternyata Wayan juga homosex beneran. Karena dia dengan bernafsu berinisiatif melumat bibirku. Karena Wayan juga homosex maka aku merasa ada “excuse” untuk memuaskan nafsuku.

Nggak bisa mencicipi Dion, Wayan juga boleh.Begitu -lah pikiran homosex- ku! Maka siang itu jadi siang jahanam yang amat cabul. Kancut Wayan aku pelorotkan dan mulutku mulai menjelajahi bagian depan tubuhnya. Dari menikmati pentil atau puting susu Wayan yang ketat, keras dan melenting, terus ke ketiak,pusar,jembut. Biji pelernya yang dingin aku jilat-jilat,lalu kontolnya aku isap. Celanaku aku pelorotkan dan kontolku aku gesek-gesekkan ke seprei hotel. Agh! Nikmat sekali! Sedot kontol Wayan,gesek kontol sendiri..!Sedot kontol Wayan, gesek kontol sendiri..!Sedot kontol Wayan, gesek kontol sendiri. Agh! Nikmat. Sedot-gesek, sedot-gesek,sedot-gesek. Terus,teruuus,teruuuus! Agh! Nikmat, ledzat, berkeringat!Terus,lagii,lagiiii! ….AAAGH.Terasa mau muncrat!Aku mengkhayal Dion, Dioon,Dioooon! Kamu ganteng,cakep,tubuhmu ketat! Kamu diwakili Wayan, ya?. Dalam mencapai orgasme itu aku masih mengkhayal tentang Dion. Tanganku menjamah-mengobok tubuh Wayan. Ketiaknya, puting susunya,lobang pantatnya. Punggungnya,lengannya, jembutnya. Entah apanya lagi aku lupa! Jantungku berdetak keras. Kontolku terasa nikmat, mulutku terasa ledzat, badanku berkeringat!Akhirnya, aku tak bisa menahan pejuhku lagi. Kulihat juga Wayan sudah ingin sekali memuncratkan pejuhnya, karena dia tampak sudah makin gelisah. Sedotanku aku per nikmat dan kontolku aku tekan-tekan kekasur hotel dan…. AAAAAAGH. Kami muncrat bareng CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOOOT!Pejuh Wayan banyak sekali belepotan di mulut, bibir dan daguku. Aku hisap, aku sedot, aku telan, sambil berkhayal tentang Dion Pardamaian! Pejuhku muncrat di seprei hotel, terasa dingin, basah di kontol, jembut dan perut bagian bawahku. Gila!

Kami bergelimpangan,terlentang telanjang bulat di atas tempat tidur. Setelah kekuatan kami pulih kembali. Wayan aku ajak mandi dengan air hangat. Aku roman-romanan lagi. Tubuh Wayan yang indah dan kelelakian itu aku gerayangi lagi sampai aku dan Wayan jadi ngaceng lagi. Aku jadi iseng ingin ngeboli Wayan.Agh!Sekali-sekali boleh dong ngebol pantat cowok. Aku sudah lupa AIDS, lupa agama, lupa semuanya, bahkan lupa Dion. Wayan aku suruh menunduk sehingga aku bisa akses boolnya. Tanpa berpikir, ada-tidak di poros usus, pelepasan Wayan, kontolku aku cobloskan ke lobang pantat Wayan tanpa pelicin.”AGH!”Wayan menjerit dan ter-lonjak kesakitan. Nafsu sadisku jadi bangkit! Sengaja aku sodok, sodok, sodok, kontolku ke lobang panat Wayan.”SAKIIT MAS”, kata Wayan minta dikasihani. Lobang pantatnya yang sempit itu aku embat terus dengan kontolku,persis seperti lagi ngentot! Tapi aku takut juga kalau pantat Wayan sobek.Maka embatan kontolku aku arahkan ke belahan pantat dan paha belakangnya saja. Lalu paha Wayan kiri kanan aku tekan supaya belahan itu jadi sempit. Dia menurut saja aku apa-apakan. Kontolku aku dorong-dorong ke belahan pantatnya terus-terus-teruuuuuuuuuuus dan aku merasa pejuh-ku akan muncrat alagi dan aku lepas : CRROOOOOOT! CROOOOOOT! CROOOOOOT. Lumayan juga. Nikmatttt!

Barulah Wayan aku lepas.”Sakit Mas!” kata Wayan mengeluh! Aku diam saja. Lalu kami teruskan mandi sampai selesai. Wayan aku urus, aku keringkan badannya, aku bedaki tubuhnya, aku beri deodoran ketiaknya dan aku suruh gosok gigi. Kunci kamar aku ambil dan aku kantongi supaya Wayan tidak kabur. [Beberapa kali aku ditinggal kabur oleh partner homosexku. Waktu aku tertidur]. Lalu kami beristirahat tidur berdua “kelonan” bertelanjang dada saja. Nikmat!

Sampai malam tidak ada berita dari Alex. Entah dia diapain saja dia oleh klien Denmark itu! Aku teruskan acara makan malam berdua Wayan dan aku ajak Wayan menemani aku sampai tengah malam. Sepanjang sore itu, di kamar hotel, Wayan aku cipok,aku gerayangi sepuas-puasku.Tapi tidak sampai pejuhnya muncrat. Pukul 01:00 WITA [Waktu Indonesia Tengah],barulah aku lepaskan dia pulang dan aku berikan dia US $ 200,-.

Untuk tugas selama tiga minggu itu aku dan Alex masing-masing akan menerima US$ 2400,- [US$ 800,-per minggu].Mungkin saja Alex akan menerima lebih banyak,karena dia “dipakai”oleh klien itu.

Dari jumlah US$ 2400,-sebanyak US$ 300,- ditambah Rp 500.000,-aku berikan kepada Wayan untuk servis-nya menyerahkan tubuh, kontol dan pejuhnya untuk-ku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar