Sudah sebulan ini aqu menjadi pembaca setia blog ini, tergerak juga untuk menuliskan cerita pengalamanqu… sebenernya sie gag terlalu istimewa bgt cerita ku ini tp gak tau kenapa pengen aja berbagi dgn para pembaca setia blog ini. Mohon maap jg sblmx bila nanti membaca cerita ini sedikit membosankan, tapi memang inilah gaya bahasaqu (maklum masih newbie). Jgn lupa nanti kasih koment ea (boleh saran & kritik) hahahahaha… supaya aq bs jd penulis yg baik…. (NARSIS.MODE.ON)

AWAL KISAH 
“kak reva cepetan brangkat dunk.. ntar km nyampe sini kmaleman lho…” suara davan dseberang telepon
“iya iya… bawel amat sie, ni jg lg nunggu kreta lum datang. Dah dl ea ntr low dah nyampe aq kbrin deh” dgn muka kesel ku tutup teleponx.
Hari ini aqu ada acara di kota solo bwat liat SOLO BATIK CARNIVAL, sementara aqu sendiri tinggal di kota surabaya. Dan aqu sudah janjian dgn temanqu (davan namax) nonton acara tahunan ini.

Pukul 07;30 kereta berangkat menuju kota solo, hari ini tampak penuh sekali penumpang kereta eksekutif sancaka, tidak seperti biasax yg lengang. Perjalanan 4,5 jam surabaya – solo tampak membosankan karena suara berisik dr para penumpang lainnya, hanya musik i-pod yg setia menemaniqu dperjalanan. Sesekali davan smsin aq “kak nyampai mana…”

Pukul 12;15 kereta tiba di stasiun balapan solo,
“van.. aq dah nyampe nie, km dmn? Jemput ya… aqu di loby selatan”kataqu
“iya iya.. kamu tunggu dsitu aja yak, bentar lg aq jemput” suara davan

Davan itu temen baik aq, kt saling kenal sudah hampir setahun ini, aqu tinggal dan bekerja di Surabaya dan dia tinggal dan kuliah di salah satu universitas negri di solo yg cukup terkenal. Sebenernya perbedaan umur kt cukup jauh, davan umurx br 20 tahun sementara aq sendiri 25 tahun. Cuman krn davan tampak bongsor jd kt gag begitu terlihat berbeda jauh. Gag tau knp persahabatan ini aqu anggap special, yah walopun davan itu seorang straight dan aq seorang yg “sakit”. Sebenerx davan tau akan kondisi aq, tp dia fine2 aja. Menurutqu davan sangat tampak lebih “dewasa” ketimbang aqu yg sangat mendominasi sifat manja. Malahan seolah olah yg menjadi kaka adalah davan dan aqu adekx… hahaha yah..Itulah yg bikin special persahabatan kt.

Mobil Honda jazz putih menghampiriqu, tanpa ragu2 aq lgs menuju kesana dan masuk kedalamx.
”gmn td perjalananx” kata davan ,
“ah biasa aja, penuh sesak… pegel2 nie badanqu” bilangqu
“yawdah ntar kaka istirahat aja dulu, lagian carnavalx kan masih lama” kata davan
“oke bos….”bilangqu
Gag berapa lama kt telah sampai di sebuah rumah besar bergaya colonial belanda, tampak kuno tp sangat terawat. Yups itu rumah davan, dia memang dr keluarga ningrat di kota ini, katanya sie… mbah buyutx masih keturunan raja hamengkubuwono dr jogjakarta.
Rumah ini tampak sepi hanya terlihat mbok yati pembantu rumah tangganya.
“kok rumahmu sepi van…” bilangqu
“ow.. mama papa lg ke klaten, lg ada acara kawinan sodaraqu” kata davan

SOLO BATIK CARNIVAL 
Pukul 18;30 kami berangkat menuju lokasi acara. Lama jg kt menyusuri sepanjang jalan slamet riyadi solo mencari tempat parkir mobil. Lumayan rame dan padet bgt pengunjung karnaval ini. Dan akirnya nemu jg parkir yg masih kosong dsebuah halaman kantor pemerintahan…
Suara sirine mobil patroli polisi sangat rame mengatur para penonton,
“van.. aq beli minuman dl ya, kamu mo apa?” bilangqu
“terserah kamu deh, pokokx yg dingin…” kata davan

Pukul 19;15 iring2an pawai solo batik carnival mulai tampak…
Dimulai dr kelompok anak kecil yg berbusana daerah kemudian disusul dgn kelompok muda mudi yg berbusana batik casual. Tampak indah dan elegan. Dibelakangx mulai keliatan kelompok dr busana khas kerajaan. Namun kali ini dimodivikasi sangat luarbiasa indahnya, gemerlap nuansa keemasan sangat berkilauan terkena sinar lampu penerangan jalan dan kilatan dr lampu blits para fotografer. Entah sudah berapa lama kt menonton carnival ini. Yg jelas aqu sudah sangat lelah berdiri sepanjang waktu.
Dan tiba2… davan menyeka keringatqu dengan saputangan putihx,
“apa2an si lo… malu tau dilihat orang”bilangqu
“itu km keringetan tau, kaka capek ya…?” kata davan
“biasa aja, gak papa kok, tuh masih banyak yg pawai” bilangqu
“kalo kaka capek kt istirahat aja dulu duduk dtaman belakang itu” katadavan
“gag ah… tanggung, sayang bgt low aqu terlewat acara ini kan bagus bgt” bilangqu
“terserah lo deh, pi ntar lo kaka pingsan aqu gag mau gendong ya???” kata davan

Dalam benakqu, wah kok tumben2an ya anak ini perhatian bgt sm aqu, jgn2 dia suka lg ma aqu… ah ngaco gag lah. Atw aqux aja yg kepedean hahahaha. Yah walopun sebenernya aqu memang sangat menyukai davan sejak awal kt kenal. Davan seorang pemuda tampan, berkulit putih dgn tubuh tinggi 175cm dan proposional. Cuman memang rada aneh jg krn sampe sekarang aqu tdk pernah tau kalo dia mempunyai pacar cewe. Dan aqu jg gag pernah menanyakan itu (lagian pasti aqu akan sangat jelez… hahahaha jahat bgt sie aq)

Pukul 21;10 selesai jg acara solo batik carnival (ini acara tahunan yg ke 4 promosi wisata kota solo).
Aqu dan davan sudah berada di dlm mobil dan melaju meninggalkan jalan slamet riyadi.
“seru bgt yah pawaix.. gag rugi deh aqu jauh2 dr surabaya liatx” bilangqu
“seru karna pasti lihatnya sama aqu kan…” kata davan
“ih ge er.. gag da lo jg tetep seru kaleeeee” bilangqu dgn nada sedikit manja
Dan tiba2 davan mencubit perutqu, kontan saja aqu reflek balas menyubitnya. Untuk sementara waktu kt seperti anak kecil yg sedang bercanda cubit2an di dlm mobil yg melaju pelan krn padatx lalu lintas kota solo.
“kt makan dulu ya kak” kata davan
“makan di –lombok ijo- aja ya… moga2 aja belum tutup” bilangqu
“iya juragan…” kata davan sambil cengarcengir

Dan ternyata memang belum tutup rumah makanx, malah terlihat sangat ramai. Ku pilih tempat lesehan di pojok yg menjadi tempat favorit kami (rumah makan bernama lombok ijo ini langganan kami bila aqu sedang maen ksolo). Makan malam kt kali ini terlewat tanpa obrolan , kami masing2 sangat menikmati makanan khas jawa ini. Mungkin kami terlalu cape dan kelaparan krn abis liat carnival tadi

TAMAN KOTA 
Selesai makan, davan tidak lgsung mengajak aqu pulang. Dia malah mengajakqu ke sebuah taman di sekitar stadion utama kota solo. Disitu kami duduk di bangku semen yg banyak tersedia, cahaya malam yg temaram dan hanya dsinari lampu2 kekuningan membuat suasana sangat romantis. Oh… seandainya davan ini tau perasaanqu padax, betapa bahagiax aqu saat ini, upss!!! Nggak lah, aq gag mau merubah persahabatan ini menjadi rusak gara2 otak kotorqu.
Sejenak dia mengeluarkan hapex dan memutar musik, terdengar lirih suara lagu itu namun sangat jelas, sebuah lagu berjudul my velentine by jim brickman….

If there were no words, no way to speak
I would still hear you
If there were no tears, no way to feel inside
I’d still feel for you

And even if the sun refused to shine
Even if romance ran out of rhyme,
You would still have my heart until the end of time
You’re all i need, my love, my valentine

All of my life
I have been waiting for
all you give to me
You’ve opened my eyes and shown me how to love unselfishly

I’ve dreamed of this a thousand times before
In my dreams i couldn’t love you more
I will give you my heart until the end of time
You’re all i need, my love, my valentine

And even if the sun refused to shine,
Even if romance ran out of rhyme,
You would still have my heart until the end of time
’cause all i need is you, my valentine, ohh
You’re all i need, my love, my valentine
Entah apa maksud davan memutar lagu itu, tp yg jelas aqu sangat bahagia bgt. Dan tanpa sadar aqu merebahkan kepalaqu di pundak davan yg duduk disebelahqu. Saat itu davan tdk menolak malah dgn reflek dia mengusap usap rambutqu. (oooh so sweet bgt)
”kak.. kamu tau gak” kata davan
“tau apa van?” bilangqu
“bulan diatas sana, selalu tidak pernah sendiri, dia selalu ditemani bintang2 dsekelilingnya, dan itu sebuah hubungan yang harmonis ya… Mereka tdak akan pernah terpisahkan” kata davan sambil menunjuk bulan di ats kami..
“aqu gag ngerti ah… ngapain km ngurusin bulan” bilangqu dgn nada cuek (karena qu jg bingung knp tiba2 davan bilang seperti itu ke aq)
Sejenak kt terdiam dan tiba2 davan memalingkan mukanya ke arah wajahqu, tepat di depanqu. Saat itu aqu bingung dan pasrah. Dengan mata tertutup dan cuek tanpa peduli suasana sekitar tanpa ragu tiba2 davan mencium bibirqu yg sedari tadi diam terpaku. Aqu pasrah dan hanya menurut. Cukup lama davan mengulum bibir aqu, mulai dr menggigit mesra bibir aqu hingga dia mengkode aqu untuk menjulurkan lidahqu. sejenak lidah kami beradu dlm satu mulut, Dan aqu pun mulai mengimbangi ciumanx. Tangankupun tak mau tinggal diam, mulai kuraba mesra punggung davan dan menyusup ke balik kemejanya, hingga kudapati punggung davan yg halus dan hangat. Sesaat kt terbuai gairah, hingga akirx aqu sadar kalow kt berada dtempat umum, dan sontak aqu menghentikan ciuman ini.
”maapin aqu ya kak… kaka tau gak knp aqu melakukan ini?”kata davan
Aqu hanya terdiam seribu bahasa dgn ribuan pertanyaan dlm otakqu “apakah davan sekarang telah menjadi seorang gay??? Apakah davan sekarang suka sama aku??? Apakah persahabatan kt akan berubah???” ah… entahlah aqu hny bisa terdiam dgn mata berkaca-kaca… kemudian davan melanjutkan perkataanya,
“aqu pengen menjadi bintang yg selalu setia menemani bulan, dan bulan itu adalah kakak, reva saputra… selama setahun kt bersahabat aqu ngerasa sangat nyaman dan care. Sejak perasaan itu muncul hatiqu seperti bergetar tiap memikirkan kaka. Namun aq terlalu takut untuk mengungkapkanya, aqu tau hubungan ini tidak lah sewajarnya, tp aqu gag bs menutupix. Mulai malam ini maukah kaka… reva saputra menjadi bulanqu???”
Aqu Masih dalam keadaan shock diam seribu bahasa (oh my God… seorang davan raditya, sahabat qu yg selama ini aqu banggakan, malam ini menembak aqu????? Ya tuhan… sebenernya aqu ingin mengatakan IYA, tp aku takut, bingung, speechles)
Davan kemudian memeluk erat tubuhqu sembari membisikkan “adek sayang sama kak reva, jawab dung ka” suara lembut davan meniup telingaku
hawa dingin malam seputar taman stadion tak terasa oleh karena panasx gejolak hatiku yg mulai mendidih. Hingga akirx ku coba melepas pelukan davan yg semakin lama semakin kencang.
“adekqu davan, kenapa kamu bilang seperti ini? Kamu sudah pikirkan matang2 kah? Apa kamu sekarang menyukai sesama jenis? Kaka gag mau merusak hubungan ini? Kalow boleh jujur, dr awal kt kenal kaka memang suka sama kamu, tp kaka ingin kt tetap bersahabat tanpa dalam ikatan yg laen yg bisa merusak hubungan kt, krn kaka gag mau kehilangan kamu” bilangqu
“tapi kak… rasa ini lain, aqu rela menjadi seorang homo asal kaka yang mencintai aqu, plis kumohon kak,davan janji akan tetap menjaga persahabatan kt. Tapi kaka jg harus tau perasaan ini” kata davan dengan mata berlinang airmata
Sungguh saat itu perasaanqu berkecamuk, dan pada akirnya…. Ku raih leher davan dan kubisikkan sebuah kalimat ditelinganya “kaka sayang sama davan, biarlah rasa cinta ini tumbuh & bersemi dgn sendirinya… mulai malam ini davan raditya milik reva saputra, kaka cinta sama davan”
Dan tiba2 davan meloncat kegirangan serta berteriak “terima kasih kak, davan cinta sama kakaaaa…..”, sontak saat itu orang2 sekeliling kami kaget dan memandangi kami tak terkecuali abang tukang bakso dan siomay turut tercengang. Ya Tuhan malu bgt aqu.. tp tk apalah yg pasti malam ini aq sangat senang sekali
Pukul 23;00 kami pun meninggalkan taman. Sepanjang perjalanan menuju rumah selama di mobil nyaris tidak ada berincangan sedikit pun. Entah kenapa yg jelas saat itu hati kami saling tau akan perasaan masing2. sesekali mata kami saling beradu dan tersenyum kegirangan.

“dek… kaka mandi dulu ea, gerah nie, pinjem handuknya dong” bilangqu
“itu kak di lemari paling atas, ambil aja..” kata davan
Mandi tengah malam sebenernya kata orang memang tidak baik, namun cuaca saat itu dkota solo memang sangat panas, dan untungnya kamar mandi yg berada didalam kamar davan dilengkapi water heater. Kunyalakan shower dgn air hangat dan mulai kusiram tubuhku ini yg seharian bermandi peluh. Selesai mandi aqupun keluar dan menuju meja kamar untuk mengambil baju. hanya selembar handuk yg membalut tubuhku, dgn tanpa rasa canggung kulepas handuk dan mulai memakai cd favoritqu calvin klein. Saat itu davan sedang asik browsing dengan laptop acerx. “kamu gag mandi dek” tanyaku, “enggak ah kak, malez..” jawabx, “ih dasar jorok…” tanyaku lg, “apaan sie, enak aja, cium aja nie kalow gag percaya, masih wangi tau” jawabx dgn muka menantang. Dan tiba2 davan bangkit dari tempat tidurx seraya menarik cd ku dan memelorotkannya.
Dgn sigap pula kuraih tangan davan, namun dia dgn gesit sempat menghindarix. Sesaat km sempat kejar2an didlm kamar. Tentu saja tenagaqu yg lebih besar berhasil menangkap tubuh davan, hingga akirnya kurebahkan tubuh davan yg terasa ringan bagiqu. Tubuh kami pun bertumpuk di atas springbed berukuran king size itu. Mata kami kembali beradu, entah seperti ada sinyal yg menyuruh kami untuk saling berciuman. Tanpa disuruhpun mata davan terpejam dan saat itulah bibir merah nan mungil davan kukecup dgn mesra. Lumayan lama kami saling berpagut meng-explor bibir masing2. berikutx mulai kuciumi lehernya dgn lembut serta ku lepas t-shirtx, kemudian ku lanjutkan kembali hingga akirx aqu terhenti saat melihat sepasang puting mungil berwarna merah kecoklatan. Kulihat davan masih dgn mata terpejam serasa menikmatix, mulai lah kugigit, ku jilat dgn lidahqu. Dan tanpa kusadari kedua tangan davan telah melepaskan cd qu hingga aqu telah telanjang. Aqupun tak mau kalah, kulorotkan celana boxer putih miliknya. Hingga kami akirnya benar2 telanjang. Seperti tanpa dikomando lg, akirx kuhisap kemaluan davan yg sudah menegang dr tadi, “aarrrrgghhh……”desah davan, cukup lama kulakukan itu. Kemudian davan bangkit dan merebahkan tubuhku, sepertix dia ingin melakukan hal yang serupa dgn qu, aqu pun hanya bs pasrah. Kuluman, jilatan dr mulut davan pada kemaluanqu terasa sangat hangat. Pelan tp pasti kocokannya pun membuatqu seperti melayang. Akirnya posisi 69 kupilih. Davan berada di atasqu, dan dgn lihai dia masih mengulum kemaluaqu. Saat itu aqu lebih memilih meng-explore anus davan, kujilat dan sesekali ku gigit lubangx.
“dek… kamu mau gag kaka anal?”tanyaqu
”mau kak, tp pelan2 ya kak, soalnya ini br pertama kali” jawabnya

Kurebahkan tubuh davan yg terlihat putih mulus dgn perut ratax di tengah tempat tidur. Dgn perlahan mulai kumasukkan kemaluanqu kedalam anus davan. Karna masih “virgin” Cukup lama jg aqu kesusahan memasukkannya, namun kegigihanqu akirnya berhasil. Saat itu tubuh davan menegang, sepertinya dia merasa kesakitan, namun dgn lembut mulai kugoyang maju mundur dgn sesekali kuraba kedua putting susux serta tak lupa kulakukan jg ciuman di bibir davan.
Entah sudah berapa lama kami saling bersenggama, saat itu davan jg terlihat mengocok kemaluanx sendiri. Erangannya pun semakin lama semakin keras menandakan sepertix dia akan klimaxs. Kupercepat gerakan maju mundurqu. Hingga akirnya davan sedikit berteriak “kak aqu mu keluarrrrrr….” Tak berapa lama cairan putih kental menyembur dr kemaluan davan hingga muncrat ke dadax. Aqu pun merasa demikian, kali ini kubiarkan spermaku keluar di dalam anus davan

Pukul 01;45 tubuh kami saling terbaring di atas spring bed, dgn tanpa busana namun terselimuti bedcover yg lembut.
“makasie ya kak, malam ini davan sangat senang bs menjadi milik kaka” kata davan
”iya dek… kaka jd seneng, akirnya kt bs menjadi sepasang kekasih. I love u davan” jawabqu
Malam itu kami terlelap dgn pulas, entah karena kelelahan krn aktivitas seharian atw making love td. Yg jelas kami tidur dgn perasaan berbunga-bunga, seolah bercanda dlm mimpi hingga serasa dunia milik kami berdua.
Pukul 07;00 terdengar suara mbok yati mengetuk pintu kamar kami “mas… mas davan… bangun mas, sarapanx sudah siap”suara mbok yati dr balik pintu, karena ku lihat davan masih tertidur nyenyak akirx aqu pun yg menjawabnya “iya mbok nanti aja” dan sepertinya mbok yati melangkah pergi krn sudah tidak memanggil manggil kami.
Ku kecup kening davan yg terlihat mulai membuka matanya terbangun dr tidurx, sembari ku ucap “met pagi adek, I love u”. senyum tipis nan indah menjawab ucapanqu “makasie kak, love u too”.
“bangun yuk dah siang lho, td mbok yati bilang sarapanx dah siap”

STASIUN SOLO BALAPAN 
Setelah kami sarapan, akirnya mulai ku kemas kembali barang-barangku. Pagi ini aqu berniat untuk pulang kembali ke surabaya. Walau sebenernya saat itu davan terlihat sangat sedih dan mencoba merayuku untuk menundanya. Namun karna kesibukan kerjaanqu nanti sore aqu harus bertemu dgn klien sehingga mau tidak mau aqu harus berangkat.
Honda jazz putih milik davan kembali mengantarqu. Sepanjang perjalanan menuju stasiun solo balapan, kami terlihat sangat akrab, bercanda bergurau dan sesekali saling memegang tangan. Kulihat wajah davan sangat ceria, tampak jelas kebahagiaan diraut wajahx. Dan tanpa kusadari ternyata mobil kami telah memasuki area stasiun.
Pagi itu stasiun solo balapan terlihat cukup lengang, dan kami memilih duduk di bangku panjang di depan sebuah resto, sembari menunggu kedatangan kereta sancaka. Tak henti hentinya tangan davan menggandeng tanganqu, entah apa yg kupikirkan saat itu karena aqu tak peduli dgn orang2 sekitar yg melihat kami.
“kak ntar low udah sampai surabaya… telpon ya” kata davan
“tenang aja pasti kaka kabarin, kamu jgn nakal ya, sekarang kan davan dah punya kaka, jd kalow ada apa-apa selalu kabarin kaka ya” jawabqu
Dan akirnya kereta sancaka datang, sesaat sebelum aqu menuju pintu gerbong kereta, ku peluk erat tubuh davan. Lama jg kami saling memeluk perpisahan. Ku lihat mata davan berkaca-kaca menatapqu yang menandakan enggan berpisah dgn ku. Ku kecup keningnya hingga membuat davan sedikit tersenyumDi dalam kereta, dari balik jendela kaca kulambaikan tangan perpisahan. Dan kereta pun perlahan-lahan bergerak meninggalkan stasiun solo balapan yang penuh kenangan.

Seminggu sudah hubungan kami terjalin, semua fasilitas komunikasi mulai dari bertelepon tiap malam, sms an tiap saat, chat via fb, hingga teleconference semua kami lakukan untuk mengobati rasa kangen kami. Yah… kami sedang menjalani hubungan jarak jauh. Tapi kami bahagia menjalaninya. Hanya dengan mendengar suarax di telepon saja rasanya aqu begitu dekat dgn davan raditya. Terimakasih davan, sahabatqu dulu… yg sekarang adalah kekasih “terlarang” seorang reva saputra. Apapun itu, kami konsisten menjalani hubungan ini.
Hari demi hari kulalui, hingga hampir tiga pekan berlalu. Aqu pun berencana mengundang davan datang ke kotaqu tercinta Surabaya. Karena libur semester kuliahnya jg telah tiba. Rasa kangen yg amat sangat hebat hingga memuncak, tak sabar rasanya ingin bertemu kembali dgn sang pujaan hati. Seribu rencana telah ku siapkan untuk menyambut kedatangan davan, mulai dari special kupesankan kamar hotel satelit inn (sengaja kupilih hotel ini karena terletak cukup dekat dgn lokasi rumahku di kawasan satelit Surabaya), hingga rencana bak layaknya agent travel tour (hahahaha) seperti wisata kuliner di jalan embong malang, nge-mall di tunjungan plaza, melintas jembatan suramadu dan entah apalagi nanti. Yang jelas kali ini davan benar2 akan kumanjakan selama di Surabaya.
This story dedicated for my beloved “davan raditya”
From; revasaputrasebastian@yahoo.com

Begitulah cerita kisah asmaraqu dgn davan, yg awalx seorang sahabat dgn keberanianx mengungkapkan rasa itu kepadaqu. Terima kasih davan yg telah mengisi hari hari ku dgn kebahagianmu, aqu akan selalu menjaga benih cinta kasih kita. Dan terim kasih juga buat pembaca setia blog ini yg sudah meluangkan waktunya.