Nama ku Tio. Umurku 19 tahun, aku adalah seorang mahasiswa di salah satu PTN ternama, berkulit putih, dengan tinggi/berat badan 169/55, berwajah oriental. Banyak orang bilang kalau wajah aku mirip dengan kim bum. Sudah tak diragukan lagi, banyak wanita yang ingin berpacaran, bahkan menyerahkan keperawanannya kepadaku.
Tapi ini bukanlah kisahku dengan perempuan. Ini adalah kisah dimana aku menjadi seorang yang menyukai perempuan dan juga laki-laki. Ya, aku menjadi bisex karena suatu hal yang akan ku ceritakan di sini. Awal dimana aku perhubungan intim dengan lelaki.
***
Pagi itu hari sabtu, bunyi HP membangunkanku. Aku masih sangat lemas. Semalam, aku baru saja melakukan pertarungan ranjang dengan Mita, gadis perawan, kembang kampus yang sangat cantik. Sebenarnya aku tidak terlalu inginkan keperawanan Mita, tapi dia yang membujukku untuk merenggut keperawanannya. Semalam kami bermain tiga ronde di apartmen milikku, Mita sangat puas dan sangat rakus dengan kontolku yang berukuran 18cm dan diameter 5cm.
Tapi kasian dia, karena Mita bukanlah gadis yang pertama aku tiduri, tepatnya ia gadis ke-7 yang aku renggut keperawanannya, dan wanita ke-26 yang aku tiduri. Ya, aku memang maniak sex, aku akui itu. Gadis yang pertama aku tiduri adalah Nanda, ketika kami duduk di kelas dua SMP. Tidak hanya itu, aku juga sering meniduri para PSK karena aku mampu membayar mereka.
Dering HP terus mengganggu istirahatku setelah lemas bersenggama. Saat ku lihat itu adalah telepon dari ayahku. “hallo, ada apa yah?” jawabku sambil tiduran. “kamu harus pulang sekarang, ini sangat gawat”.
Sesampai di rumah ayah langsung berkata “Tio. Perusahaan ayah bangkrut, dan hari senin bank akan menyita 90% asset kita, yang tersisa hanyalah rumah lama kita. Apartmen kamu juga akan di sita.”
Mendengar itu hatiku langsung tak menentu, sudah takada lagi kemewahan yang aku miliki. Bagai mana aku bisa meneruskan kuliah? Bagai mana aku bisa datang ke club setiap malam minggu? Bagai mana aku menyewa para pelacur untuk melampiaskan hasratku? Bagai mana para wanita akan tertarik jika aku miskin? Aku tidak punya keterampilan. Apa yang bisa aku kerjakan? Nilai IPK ku juga pas-pasan. Aku berada di jurang terdalam dalam hidupku yang mewah.
***
Dua bulan sudah saat kebangkrutan usaha ayahku. Kini aku kemanapun harus naik angkot atau bahkan jalan kaki. Kini ayah telah jatuh sakit, ayah mengalami gangguan pada syaraf tulang belakang. Kata dokter diakibatkan stress yang sangat dalam. Kini tabunganku juga sudah semakin menipis, jika terus begini semester depan aku yakin sudah tidak bisa melanjutkan kuliah. Apa yang harus aku lakukan?
Di internet aku mengenal seorang teman dia anak seorang pengusaha di bandung. Dia juga kuliah si salah sati PTN disana. Aku menceritakan semua bebanku kepadanya. Namanya Gilang, seumuran denganku, dan bisa di bilang tidak kalah ganteng denganku. Tapi ia mengaku bahwa ia seorang gay. Dan iya bilang ia bisa membantu melepaskan semua masalahku dan juga keluargaku. Ia bilang akan memberikan uang kepadaku dan ayahku untuk melunasi hutang-hutang di bank agar semua asset kami di berikan kembali, dan juga ia akan menyuruh bapaknya untuk memberikan suntikan dana kepada perusahaan ayahku agar perusahaan ayah bisa kembali berjalan.
Tapi tentu semua itu tidak geratis, ia meminta aku melayaninya melakukan hubungan sex seperti aku melayani para wanita yang sering aku jadikan budak pelampiasan sex ku. Tapi dia bilang dia akan menjadi ‘bot’ denganku, setelah ia sekali menjadi ‘top’ saat pertama kita melakukan sex. Itu artinya aku harus menjual keperjakaan/keperawanan pantatku kepadanya.
Dua minggu berlalu setelah aku chat dengan Gilang. Sakit ayah semakin parah, dan tabunganku sudah banyak terkuras untuk keperluan sehari-hari. Tiba-tiba aku teringat saat terakhir aku chat dengan Gilang, bahwa ia tidak akan mengikatku untuk menjadi budak sexnya. Dia masih memperbolehkanku tidur dengan siapapun yang aku mau, baik wanita maupun pria. Setelah ku berfikir akhirnya terpaksa aku terima tawaran dari Gilang. Toh tak ada ruginya, nafsu sex ku tetap bisa terlampiaskan walau dengan pria. Lagi pula yang aku dengar pantat pria lebih enak dari memek wanita.
***
Aku telah berjanji dengan Gilang, dia berjanji akan menjemputku di stasiun di bandung. Sesampainya di stasiun aku langsung menelepon Gilang. Tak lama kemudian tampak seorang pria berkulit putih, berwajah khas pria bandung, dengan tinggi 173, berat badan sekitar 62kg dan rambut terpotong pendek rapih, serta memakai kaca mata. Aku langsung mengenali bahwa dia adalah Gilang, seorang gay yang akan merubah hidupku dalam segala hal.
Kami langsung menuju rumah Gilang dengan mobil sedan mewahnya yang berwarna silver. “kamu lebih ganteng dari yang di foto ya tio” katanya sambil menyetir. “makasih lang, lo juga ganteng kok” jawabku miris, karena mala mini aku akan kehilangan keperjakaanku. “kamu dah yakin tio mau melakukan ini?” Tanya dia seolah mampu membaca pikiranku. “udah siap aku lang, bahkan aku sudah tak sabar” kali ini aku berbohong.
Sesampainya di rumah, aku melihat keadaan rumah yang besar, sepi, tak ada orang lain hanya aku dan Gilang. “lang, kok sepi banget. Ortu ke mana?” tanyaku heran dengan keadaan rumah. “oh, ini rumahku, kalo ortu di rumahnya yang lain. Jadi aku tinggal di sini hanya sendiri, sehingga kita bebas melakukan apapun yang kita mau. Tetangga juga tidak akan tau, karena halamanku begitu luas, dan kamarku, tempat kita berseang-senang nanti adalah ruangan yang kedap suara”. Jawabnya sambil merangkulku.
Kami bercerita hingga pukul delapan malam, aku menceritakan semua kehidupanku, bagaimana aku bisa meniduri 26 wanita dan merenggut keperawanan dari 7 orang gadis. Gilang sangat terkesan dengan kejantananku. Ia kini sudah tidak kuat lagi. Kamipun mulai melakukan hubungan sex sesama jenis.
***
Gilang menyuruhku untuk tidur di atas kasurnya. Dia mulai mencium bibirku, akupun membalasnya dengan hangat. Tak ku sangka, bibirnya lebih lembut dah lebih nikmat dari semua wanita yang pernah berciuman denganku. Kurasakan kontol gilang mulai mengeras saat ia menggesek-gesekannya saat kami berciuman. Kini ia membuka semua pakaian ku, sehingga aku telanjang bulat.
Ia mulai menjilati tubuhku bagian atas. Sungguh sangat nikmat saat ia menjilat putting yang ada di dadaku. Kini ia pindah ke ketiakku, sensasi geli dan nikman menjadi satu. Iapun terus merambah perutku dan akhirnya ia berlabuh pada kontolku yang dari tadi berdiri tegak.
“aahh,, ahh,, ahhh,, terus lang” desahku merasakan kenikmatan yang tidak pernah kubayangkan. Sekitar lima menit gilang memainkan kontolku di mulutnya, kini ia menjilat pantatku, dan memasukan jari tegngah ke lobang kenikmatan itu. Aku menikmati sensasi yang sangat luar biasa itu.
Kini ia membuka bajunya dan telanjang buat. Astaga, kontolnya besar sekali, perkiraanku panjangnya sekitar 21-22 cm dengan diameter sekitar 6-7cm. Aku ketakutan melihat kontolnya, selama ini kontol yang selalu ku banggakan ternyata tidak sebanding dengan kontol gilang yang super tersebut.
Kini ia mencoba mamasuki kontolnya. Sangat sakit ku rasakan saat pala kontolnya mencoba menerobos pantatku. “aduh, sakit banget lang, plis jangan lanjutin.” Ia pun berhenti sebentar. Aku teringat pera perawan yang merintih kesakitan saat pertama ku menerobos memek mereka, kini aku tau apa yang mereka rasakan. Gilang melanjutkan lagi dengan perlahan. Kini ia melakukannya sambil mencium bibirku agar aku tidak terlalu merasa kesakitan, ia memperlakukanku dengan sangat manja dan juga lembut.
Semua kontol Gilang telah masuk dalam pantatku, dan dia langsung memaju mundurkan kontolnya yang tidak memakai kondom ataupun pelumas di damam pentatku. Rasa perih yang amat luar biasa aku rasakan. Gilang berkata bahwa pantatku sangat ketat dan juga nikmat dalam mencengkram kontol besar gilang.
Lama-kelamaan setelah sekitae lima menit gilang memompa pantatku, kini aku merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Kenikmatan tiada tara, yang tidak bisa aku dapatkan saat aku ML dengan wanita. Aku sangat suka ini.
“ahhhh,, fuck,,, yeah,, ahh,,, ouhhh,,, terus lang, jangn pernah berhenti” desahku merasakan kenikmatan. Gilang makin semangat memompaku. Ia memompa sambil mengocok kontolku, mencium bibirku, atau menjilat putingku. Sungguh sangat nikmat.
Setelah setengah jam gilang memompaku, ia mencabut kontolnya dari pantatku. Aku merasa sangat kecewa, tapi ia malah menyuruhku untuk menghisap kontolnya yang besar itu. Aku turuti semua perintahnya. Aku mencium aroma kejantanan di sana. Aku sangat suka aroma ini. Kontol gilang sangat kokoh dan berurat. Aku terus menghisapnya seperti lollipop.
Setelah sekitar lima belas menit ku hisap, gilang memuntahkan cairan spermanya dalam mulutku. Aku dipaksa meminum dan tidak boleh mengeluarkannya. Awalnya aku jijik, tapi tidak lama kemudian aku malah menjadi sangat menyukainya.
Kini giliran gilang menyedot kontolku, selama setegah jam, ia terus menghisap kontolku. Dan akhirnya aku pun klimax. Aku keluarkan semua spermaku di dalam mulut gilang. Dan ia telan semua spermaku. Sungguh aku sangat menikmatinya. Kenikmatan yang luar biasa.
Kini kami berdua istirahat sebentar. Kami istirahat sambil tetap berciuman dan menjilati putting dan ketiak pasangan. “gimana tio, puas gak?” Tanya gilang memecah suasana romantic ini. “aku puas banget lang, lebih dari itu malah.” “sekarang, kamu mau ngentotin aku gak tio?” “maaf lang, sepertinya untuk malam ini aku masih pengen kamu yang ngentotin aku deh. Aku serius loh” jawabku sembil memainkan kontol gilang, agar kembali tegak dan segera mengentotiku.
Malam itu gilang mengentotiku sebanyak lima kalin dan dia menyepong kontolku sebanyak tujuh kali. Paginya ia menepati janjinya. Ia memberikan sejumlah uang padaku dan menelepon ayahnya untuk menyuntikan dana kepada perusahaan ayahku. Satu tahun kemudian, bisnis ayahku telah pulih, dan terus berkembang pesat. Tapi aku dan gilang tetap rutin bertemu setiap ahkir pekan untuk melakukan sex sesama jenis. Tapi sesekali aku juga menerima ajakan para gadis yang ingin menyerahkan keperawanannya kepadaku, dan aku sudah tidak pernah lagi membayar pelacur, tapi kini aku telah punya Gilang yang selalu memuaskanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar